Wednesday, January 29, 2014

AGUSTRI MEMBERI PUJIAN “MEREKA PROFESORKU DI KAMPUNG”

Radar PosEdisi 142/Th.VIII/ 15-31 Januari 2014: Lintas Daerah


Agustri bersama TOKOH DUSUN WONOREJO
Karanganyar, Radar Pos  Mengawali tahun Baru 2014 ini aktivitas Agustri (R. AGUS TRIHATMOKO, SE. MBA. MM) semakin padat, waktu kesehariannya dihabiskan dlusupan ke pedusunan. Semangat perjuangannya untuk terus berbicara dengan masyarakat sudah menjadi tekadnya. Setiap bertemu tokoh warga di pedusunan dia selalu berbicara RAHAYU SARASWATI DJOJOHADIKUSUMO serta GERINDRA MENANG & PRABOWO PRESIDEN. Kali ini pernyataannya sangat lugas, menurutnya, jumlah suara menang atau kalah dalam Pileg adalah urusan perjuangan ini tetapi SUARA KEBENARAN akan menang...!. Langkah kami bukan mencari kedudukan tetapi niat kami ingin menyelamatkan hak hidup rakyat. Kami bukan mencari pekerjaan tetapi tugas panggilan hidup ini mengabdikan diri bagi kaum tertindas.
Agustri bersama TOKOH DUSUN TANGKLUK
Entah berapa ratus dusun yang telah dijelajahi Agustri dalam sosialisasi perjuangannya, dia tak mau menyebutkan. Dia sampaikan bahwa saat ini banyak masyarakat yang sudah cerdas dan sadar yang mau mendukung perjuangan politik yang bersih. Perjalanan Agustri di pedusunan, menurutnya, meneladani kisah Para Kesatria dalam cerita budaya pewayangan nuruti tindaking suku lan kedeping netro.
Perjalanan kami sungguh berat karena di setiap persimpangan jalan ada saja permainan kotor yang telah membelenggu pembodohan rakyat. Kami belum saatnya menunjuk hidung tetapi fakta bahwa politik anggaran, uang dan transaksional terjadi di mana-mana sebagai nilai tawar dukung-mendukung suara. Situasi itu bagi Agustri sudah diprediksi jauh-jauh hari, tetapi justru baginya menarik untuk disikapi secara politik juga. Bahasa disikapi secara politik apa itu maksudnya, dia diam seribu bahasa tidak mau menjabarkan. Selanjutnya ada kata bijak dari Agustri  “Jika esok anda ingin bekerja dengan benar maka lakukan hari ini juga dengan benar”.  Sebaliknya “Siapapun kita yang hari ini masih bermain kotor maka esok anda akan sulit menjadi bersih”.  
Agustri dan Rahayu Saraswati D. bersama Ibu Petani
Kami ini ingin menjadi wakil rakyat yang bisa bertindak tegas berlaku jujur dan bersih serta memikirkan rakyat. Jadi untuk apa kalau hari ini kami harus berpolitik dengan cara melakukan budidaya wari pira ?, nuwun sewu njih kami takut dan malu diri.  Mulai bulan ini hari demi hari akan kami lalui dengan menapai perjalanan indah dan penuh rasa syukur karena setiap hari pula ada saja masyarakat di pedusunan yang siap berjuang bersama kami.  Kami berhutang budi terhadap mereka, semoga amanat berat dari hidup petani dan orang desa ini kelak bisa kami perjuangan.
Mereka semua luar biasa dan bahkan saya harus puji mereka seperti saya mengagumi Guru Besar saya di kampus “mereka profesorku di kampung”. Kerinduan saya untuk berjumpa dengan para Doktor dan Profesor di kampus bisa terobati ketika saya bertemu saudari/ri di pedusunan yang siap berkorban dan berjuang bersama kami. Pada kesempatan ini ijinkan saya menyampaikan salam kangen kepada para Dosen Program Doktor Ilmu Ekonomi-FE UNS “Salam Hormat Saya ....I Miss You...”. Ungkapan mengharukan Agustri ini bisa dipahami, karena selama dlusupan ke pedusunan dia harus meninggalkan sementara tugas studinya. Menurutnya, tidak apa-apa karena cita-citanya ketika ke jenjang S3 ini nantinya untuk mengabdikan ilmu bagi  bangsa,  sekarang ke politik menurutnya juga untuk mengabdi bagi bangsa.
Saat ini di manapun kami berada dan dengan siapapun kami berjumpa selalu memohon DOA RESTU agar kami sehat dan terus bisa berbicara dengan masyarakat “kita sedang berjuang untuk Indonesia Merdeka” Menurutnya sisa waktu sosialisasi tinggal dua minggu setelah itu kami akan terus......terus....dan terus!

Agustri bersama Masyarakat
Entah apa yang di maksud Agustri dia hanya senyum-senyum saja, yang bisa kami tengarai hanyalah enerji semangatnya.  Setelah itu dia menutup peliputan Radar Pos, pada kesempatan ini saya mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut mendoakan perjuangan Mbak Rahayu Saraswati yang berangkat ke Malaysia pada 11-1-2014 yang lalu, untuk mewakili Pak Prabowo dalam membela persidangan TKI kita yang mendapat acaman hukuman mati. 

No comments:

Post a Comment