Saturday, January 25, 2014

Agustri Soroti Keganjilan Penjaringan dan Pengisian Perangkat Desa di Karanganyar

Radar PosEdisi 141/Th.VIII/ 01-15 Januari 2014: Lintas Daerah

Karanganyar, Radar Pos Saperti biasa kami dari Radar Pos ketika menjumpai Agustri (R. Agus Trihatmoko) untuk mengetahui berbagai aktifitasnya ada saja hal lain yang dilontarkan olehnya untuk publik. Kali ini dia menyoroti tentang penjaringan dan pengisian perangkat desa yang telah dilakukan pemerintahan Karanganyar di berbagai desa beberapa waktu yang lalu.
Awal pembicaraan Agustri terkesan santai, dia hanya katakan, wah kali ini di pedesaan Karanganyar banyak generasi baru yang siap memajukan desa, semoga...? Sebenarnya saya tidak perlu bicara untuk masalah ini, karena kalau sudah menyangkut pengisian perangkat desa selalu ada cerita ini dan itu.
Bagi saya lumrah saja kalau ada yang tidak puas atau khasak-khusuk tentang hak masing-masing. Kita mau bicara apa itu sudah sistem atau aturan dari pemerintah yang harus ditaati. Sebagai warga kita harus arif dan taat terhadap sistem atau aturan yang ada. Sebenarnya sistem dan aturan itu sudah baik tetapi nilai-nilai KEBERNARAN janganlah diabaikan.
Sikap seorang Agustri yang objektif  terhadap suatu masalah tersebut justru membuat dia tetap tampil sebagai sosok yang tegas dan tidak mau tedheng aling-aling kalau sudah bicara sesuatu yang ganjil. Kali ini dia langsung menohok pemberitaan sebuah media cetak edisi Rabu, 11 Desember 2013. Media tersebut yang salah menulis atau Pemerintahan di Karanganyar yang gegabah?  Kami  serius bertanya karena sekarang ini masyarakat perlahan mulai menyampaikan uneg-uneg di rumah aspirasi ini.  Saya sedikit mencermati apa yang terjadi dengan penjaringan dan pengisian perangkat desa. Waktu itu ada berbagai pihak yang tidak puas, namun itu tidak mengherankan karena yang begini itu cerita klasik dan bukan rahasia umum. Kali ini kita tidak boleh memihak siapapun baik yang sudah lolos atau yang gagal nanti malah kesleo.
Setelah itu dia memberikan penjelaskan singkat yaitu pertanyaan orang tentang pengisian Kepala Dusun Mbulu, Giriwondo, Jumapolo yang perlu dijembatani, begini: Sebuah media cetak yang kami sebut tadi memberitakan bahwa akan ada ujian ulang untuk 4 Desa di Karanganyar karena mereka yang ikut ujian terdahulu hasilnya tidak memenuhi syarat lolos. Salah satunya yaitu untuk pengisiaan Kepala Dusun Mbulu Desa Giriwondo, di mana seorang peserta tunggal tidak lolos uji. Menurut berita media tersebut mereka yang tidak lolos nantinya tetap berhak mengikuti proses ulang. Pemberitaan tersebut semoga tidak salah rekam, tetapi benar sesuai apa yang dijelaskan oleh pihak pemerintahan daerah kepada media waktu itu. Namun yang membuat orang bertanya “bagaimana bisa akan ada proses ujian (penjaringan) lagi karena di dusun Mbulu sudah ada seorang kepala dusun yang dilantik?”
Ini saja yang perlu kejelasan bagi orang desa dan saya tidak mau ikut campur urusan ini, siapa yang lolos dan siapa yang gagal saya tidak berpihak. Demikian juga tentang cerita di Dusun Ngunut Desa Jumantono saya tidak mau menelisih. Silahkan pihak-pihak yang ingin mengklarifikasi agar berhubungan langsung dengan yang terkait saja, bukan dengan saya. Kepentingan kita adalah masyarakat perlu tahu secara jelas dan transparan agar tidak seperti masalah yang  masuk Peti Es.
Tentang aspirasi dari masyarakat melalui Agustri ini tentu patut ditelisih oleh berbagai pihak. Ketika kami menanyakan kepada Agustri lho kok lucu to Mas? Coba nanti dari kami setelah tahun baru juga akan menelusuri ke Mbulu, Giriwondo. Sambil senyum kecut dia malah bilang ya tidak lucu lah, ini sistem dan prosedur penjaringan dan pengisian perangkat desa. Saya menyoroti di sana-sini nampak ada keganjilan, saat ini saya tidak pada tempatnya untuk bicara bagaimana itu terjadi.
Sambil mengakhiri topik ini Agustri menutupnya, oh ya pada kesempatan ini saya mengucapkan “Selamat kepada Bapak Yuliyatmono dan Bapak Rohadi Widodo atas dilantiknya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar”. Besar harapan kami sebagai masyarakat yang ikut menantikan perjuangan kedua tokoh ini bagi kebaikan Karanganyar.

No comments:

Post a Comment