Monday, April 7, 2014

PILIHAN KITA MENENTUKAN MASA DEPAN BANGSA

Rahayu Saraswati,

Karanganyar,  Radar PosEdisi 146/Th.VIII/ 15-31 Maret 2014
http://zonaradarpos.blogspot.com/

Pada suatu kesempatan yang berbeda Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengajak kita untuk memahami makna pilihan kita dalam pemilu 9 April 2014 nanti. Pandangan pemikiran dia kali ini mengarah lebih jauh kepada masa depan bangsa Indonesia. Penjelasannya terucap dari hati dan pemikirannya berdasarkan fakta yang ada dan mengacu kepada harapan yang baru. Harapan yang baru ditunjukannya dari 6 Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra.
           
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo
“Harapan kita sebenarnya sederhana saja,” Rahayu mengutarakan. “Kita ingin rakyat tercukupi kebutuhan utama hidupnya yaitu pangan, sandang dan papan. Artinya, jika kebutuhan utama kita ini terpenuhi maka rakyat Indonesia memiliki peluang yang lebih baik untuk keluar dari kemiskinan dan hidup sejahtera. Ketersediaan pangan merupakan hal terpenting karena saat ini di dunia sedang terjadi krisis pangan. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar nomer 4 di dunia yang sumber kekayaan alamnya berlimpah ruah. Pemikiran Partai Gerindra dalam program aksinya adalah merupakan pemikiran bangsa ke depan.”

            Menurut Rahayu untuk menjalankan program tersebut perlu dukungan kita agar Partai Gerindra memiliki kursi mayoritas di DPR. “Jika kesempatan itu kita berikan kepada Partai Gerindra maka semua pemikiran masa depan bangsa akan mudah diperjuangkan. Sebuah visi dan misi perjuangan perlu seorang pemimpin yang kuat, cerdas, jujur, tegas dan berani yang memiliki jiwa nasionalisme. Untuk pilihan pemimpin seperti itu Partai Gerindra memiliki sosok tokoh yang tepat yaitu Bapak Prabowo Subianto.”
            Rahayu menegaskan bahwa jika Partai Gerindra diberikan kesempatan untuk memiliki wewenang di tahun 2014-2019, maka para kader dan setiap anggota dewan yang terlahir dari partai ini dipastikan harus mensukseskan 6 Program Aksi ini secara integral. Ia pun berani mengatakan bahwa siapapun yang melanggar atau membuat kebijakan yang tidak mendukung keberlangsungan program-program tersebut akan ditindak dengan tegas oleh para pemimpin partai. Dewan pakar dan para praktisi bidang-bidang yang bersangkutan di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hashim Djojohadikusumo telah bekerja keras selama 6 bulan untuk mempersiapkan dan mengkaji secara mendalam 6 program yang mereka yakinkan sebagai program berkesinambungan dan berintegrasi yang dapat membangkitkan bangsa Indonesia bukan hanya untuk kebijakan 5 tahun ke depan tetapi juga untuk 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun lagi.

            “Saat ini kita memiliki kekhawatiran karena fakta bahwa kebutuhan pangan nasional saja belum bisa tercukupi dari hasil kerja kita. Padahal sebentar lagi tahun 2015 pasar bebas di wilayah Asean akan segera dibuka dan selanjutnya pasar global dunia akan bebas keluar masuk di negara kita. Mau tidak mau kita harus siap menghadapi tantangan dunia ini, mau tidak mau kita harus menjadi bangsa yang mandiri. Kebijakan pemerintah dari para penguasa saat ini sama sekali tidak mendukung masyarakat Indonesia yang lebih dari 70%nya ada di daerah pedesaan. Jangan sampai kita tertipu lagi dan melupakan partai politik mana yang bertanggung jawab mensahkan outsourcing yang kini menjadi inti permasalahan para buruh. Mari kita ingat partai politik mana yang pemimpinnya adalah pendiri salah satu ormas yang seringkali membuat kerusuhan di kota-kota Indonesia ini sehingga meneror kelompok-kelompok tertentu. Jika rakyat memang menginginkan mereka yang memimpin, dan keamanan serta keutuhan bangsa ditinggalkan, maka gampang saja – yang dibutuhkan hanya untuk orang baik diam, tidak membuat pilihan di tanggal 9 April nanti, dan masyarakat untuk memilih berdasarkan isi amplop yang dibagikan,” terang keponakan Prabowo Subianto secara terbuka.
Dari yang ia katakan, jelas bahwa darah patriot bangsa dan nenek moyangnya yang telah gugur di pertempuran kemerdekaan mengalir di tubuh pemain film perjuangan ‘Merah Putih’ ini. “Suara kita menentukan masa depan bangsa. Kekuasaan ada di tangan rakyat, bukan para calon legislatif atau pemimpin partai politik. Siapapun bisa duduk di senayan kalau rakyat yang memilih mereka untuk mewakilkan suara rakyat. 1 hari memberikan 1 suara dapat menentukan arah kedaulatan bangsa kita selama 5 tahun ke depan, menentukan apakah kita bisa mendapatkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan tentunya menentukan apakah anak kita akan bekerja sebagai penentu nasibnya sendiri atau sebagai budak bagi bangsa lain? Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”










No comments:

Post a Comment