Ekonomi Kerakyatan Perjuangkan Rakyat Kecil
Radar Pos, Edisi 145/Th.VIII/ 01-15 Maret 2014
http://zonaradarpos.blogspot.com/
Karanganyar,, Sebagai Calon Anggota
Legislatif DPR-RI Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyadari akan pentingnya ekonomi kerakyatan untuk
diperjuangkan. Di Rumah Aspirasi Karanganyar kami menjumpai Rahayu Saraswati, yang menjelaskan secara ‘gamblang’ tentang ekonomi kerakyatan.
Rakyat kecil saat ini adalah orang-orang yang terpinggirkan di negeri mereka sendiri,
terlunta-lunta berjuang untuk menyelamatkan kehidupan keluarganya. Bantuan
pemerintah dalam berbagai bentuk yang ada bukan merupakan solusi karena semua
sifatnya sesaat. Berdasarkan
konsep pembangunan, hal tersebut justru membuang-buang anggaran
secara tidak tepat
sasaran dan menjadi
salah satu sumber terjadinya korupsi. Hal ini terbukti dengan kehidupan
masyarakat kecil yang hingga kini nasibnya masih memprihatinkan dan jurang pemisah si kaya dan miskin semakin lebar.
Salah
satu dari 6 Program Aksi Partai Gerindra adalah melaksanakan ekonomi
kerakyatan. Ekonomi
Kerakyatan merupakan usaha negara untuk memberikan kesempatan yang adil dan
hak-hak warga negara Indonesia dalam mencukupi hidupnya. Program
ini sebenarnya
adalah program dasar bagi setiap negara yang ingin mensejahterakan rakyatnya
dan memenuhi hak-hak dasar hidup mereka. Dalam lingkup
sosial dan ekonomi, keberhasilan ekonomi kerakyatan mampu menjadi penyangga ekonomi bangsa Indonesia agar bangkit dari
keterpurukan. Melalui Ekonomi
Kerakyatan, Prabowo Subianto akan memimpin bangsa ini menjadi Macan
Asia, dan rakyat
Indonesia menjadi bagian dari kemajuan tersebut.
Pada program aksi transformasi bangsa pasal ke-2; ‘Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan’, terdapat prioritas delapan
kebijakan besar
dan rancangan strategi ekonomi. Hal
ini menjadi perjuangan untuk membela rakyat kecil, sekaligus memakmurkan bangsa bagi segenap bangsa
Indonesia. “Contoh kebijakan
pemerintah yang tidak adil adalah anggaran pertanian yang dialokasikan hanya
sebesar 1% dari total anggaran kepada sektor pertanian, padahal negara Indonesia adalah negara
agraris dan laut,” paparnya. Rahayu menegaskan banhwa bangsa Indonesia bertahan
dan hidup selama ini adalah terutama karena hasil kerja keras para
petani.
Saat ini negara kita telah gagal
mengelola negara agraris ini, semua komoditas pertanian untuk kebutuhan pangan
tidak mencukupi sehingga harus impor. Kita sekarang dibanjiri hasil pertanian dari
negara lain karena akibat dari terabaikannya pemberdayaan sektor pertanian.
Anggaran untuk sektor pertanian saat ini sangat minim, kurang dari 1% anggaran
nasional, itu saja masih bocor dimakan koruptor. Kita bisa swasembada atau
berdiri di atas kaki sendiri, anggaran pertanian harus menjadi prioritas untuk
ditingkatkan.
Kebijakan kredit perbankan dan
lembaga keuangan nasional selayaknya harus dirubah, dengan kebijakan yang
berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah. Uang bank pemerintah adalah uang
rakyat, uang itu harus di kelola bagi rakyat, jangan hanya bagi pengusaha besar
saja. Kalau ada yang mengatakan sekarang ada kredit mikro, KUR dan atau apa
istilah yang dibuat selama ini, itu belum adil bagi masyarakat menengah ke
bawah. Selain tidak mencukupi tetapi juga pemberlakuan tingkat suku bunga yang
dibebankan terlalu tinggi dan bisa menjerat leher orang susah. Bank Tani akan
kita dirikan, masyarakat kecil akan mendapat fasilitas kemudahan dan
keringanan.
Pertanian tetap merupakan salah satu pusat
perhatian Partai
GERINDRA yang dipimpin oleh, Let. Jend. (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, yang
juga merupakan Ketua
HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).
Program-program pertanian, kelautan dan peternakan dapat dilihat dengan jelas
pada ‘6 Program Aksi’ Partai Gerindra. Pada pasal 2 dan 3, dijelaskan secara
detil mengenai penyaluran kredit dan modal untuk
para petani, nelayan, buruh, dll. “Salah satu hal yang paling sering
kami terima selama ini adalah permintaan untuk bantuan modal
yang sangat diperlukan para petani maupun peternak. Mereka
sebenarnya memiliki
potensi untuk mengembangkan usaha mereka tetapi mereka kekurangan modal,”
jelasnya.
Rahayu
mengaku senang melihat masyarakat
yang bekerja keras untuk kemandirian, agar saling menyebarkan
keinginan untuk maju yang disertai oleh dukungan penuh pemerintah demi
Indonesia yang merdeka seutuhnya dari hutang negara lain.
Selain itu, agar Indonesia dapat
membangun ketahanan pangan, kita harus mampu memproduksi pupuk yang cukup
tanpa ada permainan ataupun kecurangan yang merugikan rakyat Di dalam 6 Program Aksi Partai
Gerindra juga terdapat sub program yang secara jelas mendukung petani
dan kecukupan pupuk: “Membangun pabrik pupuk urea dan NPK baru
milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton”. Secara
bertahap Partai Gerindra bila memegang kabinet akan menciptakan sistem manajemen yang akan
mempermudah pengaturan saluran distribusinya sehingga subsidi pupuk akan aman
dan bisa dinikmati para petani secara langsung dan tepat sasaran.
Demi
mengembangkan sektor
pertanian Indonesia, Partai GERINDRA memperhatikan industri mesin
dan alat berat terkait melalui program “membangun dan
mengembangkan industri nasional berupa alat berat dan mesin pertanian.” Dengan mengembangkan
industri mesin pertanian
seperti traktor atau peralatan lainnya, diharapkan dapat membantu meringankan beban para petani.
Hak-hak hidup buruh dan TKI/TKW juga
menjadi perhatian Partai Gerindra di mana kondisi saat ini menunjukkan ada jutaan saudara kita yang menjadi
budak di negara sendiri dan negara lain. Penghasilan mereka sebagian terpaksa
harus diberikan kepada para penyalur atau pengontrak (out sourcing) tenaga kerja. Pak Prabowo pernah
berkata bahwa buruh kita
seakan seperti baut yang
sehabis pakai lalu
dibuang dan tidak diberi kesempatan memiliki masa depan yang
layak. Rahayu Saraswati, seorang aktivis anti-perbudakan modern
menganggap perjuangan untuk buruh dan korban perdagangan manusia yang
berjumlah besar harus diiringi dengan perubahan undang-undang ketenagakerjaan agar buruh dan
TKI/TKW nasibnya akan lebih sejahtera, terlindungi dan bermartabat.
Menurut
Gerindra, melindungi dan
modernisasi pasar tradisional memperlancar dan meningkatkan kelayakan usaha pada saluran ekonomi
masyarakat kelas bawah. Belakangan ini, di beberapa
pemberitaan sering terlihat banyaknya pasar tradisional atau
toko-toko milik rakyat yang terpaksa ditutup. Para
pedagang tradisional seakan tersingkir oleh model dagang kapitalisme modern
yang merambah hingga ke pelosok desa “Kami tidak melawan
kapitalisme tetapi kami ingin menerapkan ekonomi kerakyatan mementingkan kesejahteraan rakyat
banyak bukannya merugikan mereka,” tegas Rahayu. Kapitalisme memiliki
fungsi sendiri untuk mengembangkan
potensi sang pengusaha dalam mendapatkan profit
atau keuntungan dari kerja kerasnya. Kapitalisme tanpa adanya kesadaran sosial, akan
bersifat neo-liberal dan hanya akan menguntungkan satu pihak dengan merugikan orang banyak.
Pengembangan
infrastruktur di Indonesia juga merupakan prioritas dari Partai Gerindra karena
infrastruktur merupakan pondasi jalannya program pemerintah, kegiatan rakyat
dan investasi usaha. Pembangunan jalan, jembatan, irigasi desa dan
pesisir, rumah sakit dan sekolah-sekolah merupakan
infrastruktur dasar negara maju. “Teman seperjuangan saya, saudara Heri Kistoyo, Calon Legislatif DPRD Provinsi Jawa
Tengah IV, sering memberikan pemaparan kepada para kader kita bahwa setelah
beliau survei, jalanan di Sragen, contohnya, masih banyak yang rusak – bahkan
sampai 70%nya,” tutur Rahayu. Dia menjelaskan
bahwa berdasarkan konsep negara agraris, irigasi adalah infrastruktur penting untuk mendukung pertanian di seluruh
pelosok Indonesia, terutama di tempat-tempat seperti 4J Barat maupun di 11
kecamatan Wonogiri yang sangat kekurangan air di musim kemarau. Indonesia
memiliki peninggalan
infrastruktur irigasi yang bermanfaat sampai sekarang dari Belanda
namun masih jauh dari ideal dan perlu perbaikan di ‘sana-sini’.
Pembangunan infrastruktur untuk
rakyat oleh Partai Gerindra bahkan berlanjut kepada program
anggaran ‘1 miliar rupiah per desa per tahun’ yang akan
sangat membantu
pembangunan daerah dengan program: listrik, air bersih, koperasi, BUMDES,
lembaga keuangan mikro, lumbung desa, pasar desa, klinik & rumah sehat
desa, pendidikan, wirausaha dan sistem informasi serta infrastruktur lainnya
yang mendukung masyarakat pedesaan. Bila program tersebut
diwujudkan, maka desa
akan menjadi pusat perekonomian bangsa dan ekonomi masyarakat pedesaan akan
tumbuh dan berkembang pesat.
Mayoritas penduduk Indonesia ada di
pedesaan tetapi sirkulasi uang 60% di ibukota dan 30% di kota-kota besar
lainnya, sehingga sisanya hanya 10% di
desa sehingga jelas bahwa sirkulasi keuangan dan ekonomi harus dirubah.
Rahayu menjelaskan Partai Gerindra akan terus memperjuangkan Rp 1 milyar per desa per
tahun yang dialokasikan langsung oleh pusat ke kas desa
memperkuat Undang-undang Desa yang baru saja disahkan. Berdasarkan pengakuan
beberapa kepala daerah, sistem
birokrasi di Indonesia terkadang menjadi celah korupsi sehingga
diperlukan sistem efektif dalam pelaksanaannya. “Kami yakin bila Gerindra menang, Prabowo presiden, maka
Indonesia pasti bangkit,”
tegas Rahayu.
6 Program Aksi Transformasi Bangsa
adalah komitmen tertulis Partai GERINDRA untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat
yang terbuka bagi siapapun untk mempelajarinya. Ekonomi Kerakyatan
bukanlah konsep baru, tetapi sudah sedari dulu telah diperjuangkan oleh Prabowo
Subianto dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Program-program
tersebut merupakan hasil
kajian yang telah dipersiapkan selama berbulan-bulan oleh para praktisi dan
ilmuwan yang tergabung dalam Dewan Pakar Partai Gerindra. “Yang dibutuhkan
sekarang adalah
kesempatan bagi kami untuk membuktikan bahwa pemikiran tersebut bisa diwujudkan oleh orang-orang yang tepat di
posisi-posisi yang berwewenang,” ujar Rahayu yang sekarang mulai dikenal oleh
masyarakat sebagai Pelopor Masyarakat Mandiri.
Program ekonomi kerakyatan
memerlukan dukungan kebijakan
dan alokasi anggaran yang besar sehingga diperlukan pemerintah yang
efektif dan efisien. Partai
Gerindra mampu mewujudkannya sesuai dengan poin ke-6 yaitu ‘membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas dan efektif’. Di seluruh
dunia, korupsi adalah
akar masalah bangsa yang telah merenggut hak-hak hidup rakyatnya
dan sebagai pemimpin, Prabowo Subianto akan bekerja dengan sunguh-sungguh untuk
tegas melawan korupsi .
Usai menjelaskan tentang program ekonomi
kerakyatan, cucu dari Begawan Ekonomi Indonesia, Soemitro
Djojohadikusumo ini
menutup ulasannya dengan memberi pesan: “Semua yang telah dijelaskan dan
diperjuangkan oleh Partai GERINDRA akan sia-sia tanpa
dukungan rakyat terhadap perjuangan kita semua
di bawah naungan Bapak
Prabowo Subianto,” ajaknya.
Menurut
Rahayu Saraswati pilihan
berada di tangan
rakyat dan rakyatlah yang bisa menentukan masa depan mereka serta
anak cucu mereka. Dia
menjelaskan keputusan pribadi yang menghabiskan 5 menit dapat menentukan masa depan bangsa
Indonesia melalui kebijakan, program dan sistem hingga 50 tahun mendatang.
Rahayu bertutur banyak rakyat kita memilih karena mereka tergoda oleh jebakan
ekonomi sesaat dan juga terkurung pada ketidakpedulian. “Kita semua harus
peduli dan berjuang demi masa depan kita semua. Kalau Bukan kita, Siapa lagi? Kalau Bukan Sekarang,
Kapan Lagi?,” tegasnya.
******
No comments:
Post a Comment