Solo--Sejak
pertengahan tahun lalu Rahayu Saraswati Djojohadikusumo telah berkunjung ke desa-desa untuk
menemui tim para pejuangnya
dan berjumpa dengan berbagai
lapisan masyarakat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Di dalam perjalanannya,
ia juga melakukan berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat. “Kepedulian saya ini sebagai rasa syukur saya
terhadap berkat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa selama ini dan saya berharap persembahan saya kepada masyarakat dapat
bermanfaat banyak,” tutur Rahayu.
Mulai awal Januari ini, Rumah
Aspirasi Rahayu Saraswati menyediakan mobil ambulans sebanyak
masing-masing 3 unit di ketiga kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Ambulans tersebut merupakan bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat,
disiapkan dan disalurkan oleh Rahayu
Saraswati secara cuma-cuma, terutama bagi daerah pedesaan
yang jauh dari pusat layanan kesehatan yang layak serta bagi masyarakat ekonomi lemah secara umum.
Setiap hari ambulans-ambulans tersebut
beroperasi ke berbagai tempat, misalnya: pasar-pasar, perkampungan kota dan
pedesaan. Tujuannya adalah memberikan layanan pemeriksaan kesehatan termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol dan asam urat.
“Saya dengar dari masyarakat bahwa jenis-jenis pemeriksaan tersebut memang
mengeluarkan biaya yang tidak kecil bila sehingga saya ingin membantu sebisa
saya agar mereka dapat diperiksa kesehattannya secara rutin,” jelas Rahayu
Saraswati.
Ambulans juga
disediakan bagi masyarakat yang memerlukan pertolongan darurat untuk diantar ke rumah sakit
dan dijemput kembali ke
rumahnya. Pada setiap unit ambulans tersedia berbagai alat periksa kesehatan termasuk perlengkapan tanggap darurat
seperti infus dan tabung oksigen. Semua alat siap digunakan sewaktu-waktu oleh para dokter dan perawat
yang bertugas keliling bersama ambulans. Layanan ambulans ini tersedia gratis selama 24 jam setiap hari bagi
masyarakat Sragen, Karanganyar dan Wonogiri melalui telepon posko atau Rumah Aspirasi Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Pada bulan Desember lalu, Rahayu Saraswati melakukan
bakti sosial dalam bentuk pembagian 3.000 bibit cengkeh yang dipusatkan di
Jatisrono-Wonogiri dan
Jatiyoso-Karanganyar. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari
beberapa kegiatan di bidang pertanian dan perkebunan yang dilakukan oleh Rahayu
Saraswati Djojohadikusumo sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat di
pedasaan, khususnya karena dia adalah seorang
aktivis dan duta lingkungan
hidup. “Saya melihat bahwa di berbagai wilayah pegunungan di daerah Karanganyar dan
Wonogiri, cengkeh merupakan tanaman kebun yang dapat dikembangkan kembali bagi para petani di sana dan saya sangat mendukung hal tersebut,” paparnya.
Menurut para petani di wilayah
Karanganyar dan Wonogiri, bakti sosial berupa pemberian bibit cengkeh tersebut
sangat tepat dan berguna bagi kehidupan mereka. Cengkeh merupakan komoditi pertanian yang hasilnya saat ini bernilai
tinggi dan dibutuhkan pasar dunia. Kepedulian di bidang pertanian dan
perkebunan ini bukan hal yang baru bagi Rahayu Saraswati karena hal tersebut
sudah dilakukan selama puluhan tahun oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo (yayasan
milik keluarga) di berbagai daerah di Indonesia.
Ketika
dikonfirmasi oleh awak media kami, tentang tujuan dari aktivitas
tersebut, Rahayu Saraswati menyampaikan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian dan bukan
transaksional atau iming-iming menjelang pemilihan umum. “Saya rasa tidak baik mau
menolong orang pakai bertanya dulu ‘mau tidak nanti memilih kami?’ Adanya
kualat, disentil Tuhan,” tegas Rahayu Saraswati
****
No comments:
Post a Comment